BREAKING NEWS

Milad ke-2 TTKKBI di Serang Meriah, Penuh Tradisi dan Persaudaraan

Milad ke-2 TTKKBI di Serang Meriah, Penuh Tradisi dan Persaudaraan
Milad ke-2 TTKKBI di Serang berlangsung meriah dengan tradisi Cimande, doa bersama, pemotongan tumpeng, dan dihadiri ribuan pendekar silat.

SERANG | FOKUS TV
– Tjimande Tarik Kolot Karuhun Banten Indonesia (TTKKBI) menggelar peringatan Milad ke-2 secara meriah pada Sabtu malam, 18 Oktober 2025, di Sekretariat DPP TTKKBI Lontar Kagungan, Kota Serang. Ribuan anggota, pendekar silat, dan tamu undangan dari berbagai daerah turut hadir dalam acara tersebut.

Perayaan ini menjadi ajang mempererat persaudaraan antarperguruan silat sekaligus mempertegas peran TTKKBI sebagai pelestari budaya bela diri tradisional Indonesia. Rangkaian kegiatan dimulai dengan doa bersama dan laporan panitia pelaksana, dilanjutkan sambutan Ketua Umum TTKKBI, H. Tubagus Arif Hidayat.

Dalam sambutannya, Tubagus Arif mengajak seluruh anggota menjaga kekompakan dan menghormati keragaman aliran silat.

“Kita semua satu keluarga besar dalam TTKKBI. Mari jaga kebersamaan, hormati perbedaan aliran, dan terus lestarikan budaya seni bela diri tradisional sebagai warisan leluhur,” tegasnya di hadapan para tamu undangan.

Ribuan Peserta dan Kehadiran Tokoh Daerah

Acara turut dihadiri perwakilan Polda Banten, Ketua MUI Kabupaten Serang, Kabid Pariwisata Kabupaten Serang Dito mewakili Bupati Serang, serta sejumlah pengurus DPW dari berbagai wilayah seperti Lampung, Tangerang, Bekasi, Depok, Serang Timur, dan Jakarta. Hadir pula Ketua Umum Padepokan Pasangrahan H. Tb. Mulyana dan Ketua Srikandi TTKKBI Bunda Grace.

Pemerintah Kabupaten Serang menyampaikan apresiasi terhadap peran TTKKBI dalam mempererat persaudaraan masyarakat melalui pelestarian budaya.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Serang, kami mengucapkan selamat milad kedua untuk TTKKBI. Semoga terus menjadi wadah pelestarian budaya dan memperkuat kebersamaan,” ujar Dito dalam sambutannya.

Tradisi Khas Cimande Warnai Puncak Acara

Pemotongan tumpeng oleh Ketua Umum menjadi simbol rasa syukur atas perjalanan organisasi. Potongan pertama diserahkan kepada para sesepuh sebagai bentuk penghormatan. Penyerahan cinderamata kepada perwakilan TNI, Polri, dan pemerintah daerah turut dilakukan sebagai tanda sinergi dalam pelestarian seni bela diri.

Ritual keceran, sebagai tradisi khas TTKKBI, kembali digelar untuk menghormati karuhun (leluhur) dan guru besar silat terdahulu. Ritual ini menjadi penegasan tekad organisasi untuk terus menjaga nilai-nilai budaya yang diwariskan.

Tradisi rujakan Cimande juga menjadi bagian penting dalam acara. Prosesi ini sarat makna filosofis tentang kebersamaan dan keteguhan menghadapi suka dan duka dalam kehidupan.

“Rujakan Cimande mengajarkan kita menerima berbagai rasa kehidupan — manis, asam, dan pahit — sebagai satu kesatuan dalam perjuangan dan persaudaraan,” ujar salah satu sesepuh Cimande.

Tarian Tradisional Sebagai Penutup

Perayaan milad ditutup dengan tarian tradisional oleh Ketua DPW TTKKBI Provinsi Banten. Tarian ini menjadi bentuk penghormatan terhadap budaya lokal dan menegaskan komitmen TTKKBI menjaga warisan leluhur, baik dalam seni bela diri maupun seni budaya.

Seluruh rangkaian acara berjalan lancar hingga malam hari dengan suasana penuh keakraban. Perayaan Milad ke-2 TTKKBI menjadi momentum memperkuat jalinan silaturahmi antarperguruan silat di Banten dan wilayah lain.